Tuesday, April 6, 2010

dramaturgis (Method of Comm Research Qualitative assignment)

Catatan berikut ini adalah risetdramaturgis pada pembantu rumah tangga yang saya kerjakan pada semester 5 untuk memenuhi tugas mata kuliah Methode of Communication Research (Qualitative). Dalam mengerjakan tugas ini saya diwajibkan untuk mengobservasi seseorang dan menulis diary sheet setiap saya melakukan observasi. Dari diary sheet yang saya dapatkan melalui observasi, saya akan menyimpulkan bagaimana front stage, middle stage, dan back stage dari objek penelitian yang saya observasi.

Riset Dramaturgis Pada Pembantu Rumah Tangga

Objek Penelitian

Nama : Mba Atun

Usia : 41 Tahun

Profesi : Pembantu Rumah Tangga yang bekerja setengah hari

Diary Sheet

Hari : Jumat

Tanggal : 4 Desember 2009, jam 07.00 WIB

Tempat : Jalan Bangka II A No. 12, Jakarta Selatan

Pengamatan

Saya melihat ia baru datang untuk bekerja pada pukul 7 pagi. Seperti hari-hari sebelumnya, pertama-tama yang ia lakukan dalam mengerjakan pekerjaannya ialah menyapu halaman depan. Setelah itu ia beralih kedalam rumah, menyapa ibu saya dan juga saya dan mengambil cucian kotor. Selagi merendam cucian kotor dalam detergen, ia mengerjakan pekerjaan lain, yaitu mencuci piring dan gelas kotor.

Di dapur sambil mengerjakan pekerjaannya, ia selalu mengajak ibu saya mengobrol yang juga sedang mepersiapkan makanan untuk dimasak sebagai makan siang nanti. Pagi itu ia berbicara tentang mertuanya dan betapa baik dan sayangnya mertuanya kepada ia. Ia bercerita jika ia pulang ke kampung halamannya di kebumen, mertuanya sangat menyayanginya dan memintanya memasak makanan dalam arti mempercayainya. Selain itu, ia juga bercerita sehabis ia melahirkan mertuanya menungguinya selama kurang lebih 30 hari di Jakarta. Setelah selesai bercerita dan mencuci piring dan gelas kotor ia langsung mencuci cucian kotor yang tadi direndamnya.

Setelah itu ia menyetrika baju yang sudah dicucinya kemarin. Setelah selesai mencuci dan menyetrika, sekitar jam 10 pagi ia meminum teh dan makanan kecil sembari beristirahat sebentar. Lalu setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya dengan menyapu, mengepel rumah, dan beres-beres serta membantu ibu saya memasak.

Sekitar pukul 11.30 WIB ia menikmati makan siangnya. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, ia pun berpamitan pada ibu saya, saya, kaka saya, dan ayah saya.

Dokumentasi


Diary Sheet

Hari : Sabtu

Tanggal : 5 Desember 2009, jam 19.30 WIB

Tempat : Rumah Mba Atun

Pengamatan

Malam itu ketika saya datang kerumahnya , Mba Atun bersama anak perempuan dan suaminya sedang menonton tv bersama diruang depan. Ia menyambut hangat kedatangan saya dan ibu saya. Setelah itu ia langsung pergi ke dapur untuk menggoreng tempe mendoan sebagai wedangan dan membuat teh.

Setelah itu ia pun duduk bersama kami, mengobrol sembari sesekali melihat televisi. Ia terlihat sama ramahnya seperti ketika ia bekerja dirumah. Anak perempuannya pun sangat ramah. Kami pun terus mengobrol membicarakan banyak hal. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 9 malam dan saya beserta ibu saya berpamitan untuk pulang. Ketika kami pulang Mba Atun mengantar kami pergi sampai ke depan gang rumahnya.

Selain itu saya juga mengobservasi bagaimana aktivitas keseharian yang ia lakukan dirumahnya pada lain waktu. Sepulang dari tempat kerja, ia mampir ketempat sayur langganannya. Setelah membeli beberapa sayur dan lauk kemudian ia pulang dan memasak makan siang untuk keluarganya.

Ia mempunyai dua anak, anaknya yang pertama adalah seorang perempuan yang sekarang ini masih menduduki bangku kelas 3 SMK bernama Yuli, sedangkan anaknya yang kedua adalah seorang pria yang sekarang ini masih menduduki bangku kelas 1 SMP bernama Nungki. Disamping anak-anaknya ia juga memiliki seorang suami yang bekeja sebagai laden atau pembantu tukang.

Keluarganya bisa dibilang keluarga yang harmonis, pada siang hari mereka berkumpul bersama untuk menyantap makan siang, jika suaminya sedang bekerja, suaminya selalu pulang untuk makan siang bersama.

Ia dikenal sebagai seorang yang baik dan sering membantu orang-orang yang dikenalnya, jika tetangganya sedang membuat acara selamatan, ia selalu bersedia membantu. Selain itu ia adalah orang yang taat agama, ia tidak pernah melewatkan solat lima waktu dan mengaji Al Qur’an setiap harinya.

Rumah yang ditinggalinya cenderung kecil, hanya berisikan satu ruang depan, satu kamar mandi, dan satu ruang makan yang menyatu dengan dapur. Jendelanya pun dibiarkan terbuka kaena jika panas hal tersebut bisa membantnya untuk mendapatkan angin segar. Tetapi walaupn begitu Mba Atun terlihat sagat bersyukur dan terus tersenyum tanpa menunjukkan sedikitpun rasa tidak terimanya.

Dokumentasi


Diary Sheet

Hari : Minggu

Tanggal : 6 Desember 2009, jam 12.45 WIB

Tempat : Jalan Bangka II A No. 12, Jakarta Selatan

Pengamatan

Hari ini mba Atun datang agak siang untuk bekerja. Sebelumnya ia sudah meminta izin untuk datang agak telat karena sebelumnya ia harus membantu tetangganya dahulu yang sedang mengadakan acara pernikahan anaknya.

Pertama datang ke rumah ia langsung menyapa kakak saya yang sedang menonton diruang tv, sambil mengucapkan ” Assalamualaikum ” ia juga menyapa ibu saya yang baru saja keluar dari kamar.

Siang ini karena datang terlambat maka ia tidak mencuci pakaian melainkan langsung menyetrika baju. Sembari menyetrika baju ia bercerita tentang bagimana meriahnya acara pernikahan tadi.

Selesai menyetrika, ia membantu menghangatkan makanan dan membereskan dapur juga mencuci piring gelas otor setelah makan siang.

Setelah itu ia menyapu, mengepel, dan membereskan rumah serta kamar-kamar.

Setelah semuanya selesai ia berpamitan pulang sekitar ukul 16.00 WIB kepada ibu saya.

Dokumentasi

Riset Dramaturgis



Front Stage

- Pembatu rumah tangga

- Usia 41 tahun

- Selalu bekerja tanpa mengeluh


Middle Stage

- Membicarakan tentang majikan mereka

- Selalu membanggakan majikan mereka


Back Stage

- Ibu dari dua anak

- Jarang memarahi anaknya

- Muslim yang taat

- Berhubungan baik dengan sekitarnya


Kesimpulan yang dapat saya ambil dari riset dramaturgis yang saya lakukan diatas adalah bahwa walaupun Mba Atun merupakan seorang pembantu rumah tangga yang hidupnya pas-pasan ia tidak pernah mengeluh. Dalam melakukan pekerjaanya ia selalu tersenyum tanpa sedikitpun memasang tampang cemberut. Tetapi walaupun seperti itu ia tetap seorang wanita yang sering bergosip bersama teman-teman seprofesinya dan membicarakan tentang majikannya. Disamping itu ia juga merupakan ibu dari dua anak yang terlihat sangat menyayangi anak-anaknya, bahkan anak bungsunya sangat manja kepadanya. Ia juga merupakan muslim yang setiap harinya tidak pernah meninggalkan solat lima waktu dan mengaji. Selain itu ia juga menjalin hubungan baik dengan tetangga-tetangga dan orang-orang disekitarnya. Banyak orang yang mengenalnya dengan baik, tidak sulit mencari rumah Mba Atun karena dengan menyebutkan namanya saja maka orang yang kita tanya akan tahu siapa yang kita cari.


0 comments:

Post a Comment